JAKARTA – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung kasus penistaan agama yang pernah dialami Basuki Tjahja Purnama alias Ahok pada beberapa waktu lalu.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Megawati menyebut bahwa Ahok harus masuk bui akibat sikapnya yang dianggap terlalu cerewet pada saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
“Kalau saya bilang sama Pak Ahok, dulu kan dia tuh cerewet banget. Makanya lu jadi masuk penjara tahu, gue bilang,” kata Megawati pada Kamis (12/12).
Megawati kemudian mengakui bahwa Ahok tetap konsisten mengikuti perintahnya ketika sudah bergabung ke PDIP. Dimana sampai saat ini Megawati masih melarang dan membungkam Ahok untuk tidak lagi banyak bicara ke publik.
“Jadi kalau ketemu saya, sampai hari ini kan ngikut di partai. Kalau ketemu, saya suruh pakai selotip. Supaya jangan banyak ngomong, gitu,” ujarnya.
Megawati menyayangkan kasus penodaan agama yang membuat Ahok dipenjara. Menurut Megawati, Ahok adalah sosok kepala daerah yang bagus.
“Gila nggak? Ada orang bagus-bagus, digituin. Gila dah, saya nggak takut. Supaya tahu deh, ini Republik kita, tahu. Bukan Republiknya seseorang, waktu Pak Ahok,” tuturnya.
Kendati demikian, Megawati mengaku puas ketika dalam kasus tersebut dirinya melihat Buni Yani ikut dipenjara.
“Terus saya bilang. Nah orang nggak salah, ternyata kan benar. Dipotong-potong (video) sama namanya Buni Yani, dia pula masuk ke tahanan, iya,” pungkasnya.