DPR Ingatkan Dirut RRI dan TVRI Tak PHK Lagi Karyawan Non ASN

Jakarta – Radio Republik Indonesia (RRI) dan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI memastikan bakal memanggil kembali karyawan yang sempat diberhentikan imbas efisiensi anggaran. Kedua lembaga penyiaran milik pemerintah itu melakukan penyesuaian atas intruksi Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan efisiensi anggaran.

Direktur Utama TVRI Imam Brotoseno dan Direktur Utama RRI I Hendrasmo menegaskan, meski mengalami pemangkasan anggaran, mereka akan memastikan pembayaran gaji para pegawai, termasuk honor kontributor, penyiar, dan produser, tetap menjadi prioritas.

Anggota Komisi VII DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo menegaskan, Direktur Utama LPP RRI dan Direktur Utama LPP TVRI untuk memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan non aparatur sipil negara (ASN). Yoyok pun mengingatkan pimpinan lembaga penyiaran publik tersebut untuk melakukan tindakan tidak populis yakni dengan melakukan pemotongan dari atas.

“Bapak, saya menggarisbawahi saja. Kalau bapak meyakini tidak ada pemberhentian. Pertanyaan saya kalau enggak diberhentikan ada enggak potongan yang sudah sedikit ini Bapak potong lagi untuk efesiensi. Kalau perlu potong dari atas itu luar biasa. Luar biasa potong dari atas dan ini yang sangat dinantikan rakyat ini,” kata Yoyok dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan LPP RRI, LPP TVRI, LKBN Antara dan Badan Standarisasi Nasional (BSN), Rabu, 12 Februari 2025.

Yoyok mengusulkan, agar RRI dan TVRI menguatkan pemasukan lembaganya dari iklan. Sehingga tidak tergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Selanjutnya Pak Dirut RRI dan TVRI saudara-saudara punya pemasukan dari iklan. Kami tidak mengetahui pemasukan dari RRI dan TVRI. Di situ Pak bagaimana caranya meningkatkan itu untuk menopang itu dan jangan berpikir untuk APBN, APBN terus,” kata politikus Partai Nasdem ini.

Maka itu, lanjut Yoyok, DPR membutuhkan komitmen dari jajaran pimpinan di RRI dan TVRI. Karena tugas negara telah menempatkan dalam posisi tertinggi di jajaran lembaga penyiaran publik milik pemerintah.Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1994 itu mengatakan, hidup ini sekarang lagi susah-susahnya jangan menambahkan susah diri apalagi orang lain. Dirinya secara pribadi menaruh harapan besar kepada Presiden Prabowo ini, dibandingkan presiden sebelumnya.

Terkait efesiensi anggaran RRI dan TVRI, Yoyok menegaskan, agar pimpinan RRI dan TVRI tidak berpikiran sempit dengan melakukan PHK.

“Langsung PHK. Kalau nggak nanti Bapak (pimpinan RRI dan TVRI) terjebak sendiri,” pungkasnya.

Pos terkait