Media Asing Nobatkan Gili Trawangan Jadi Destinasi Wisata Nomor Satu Dunia!

Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah yang memiliki aset negara dalam sektor pariwisata. Bahkan menariknya,  tiga dari lokasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara yakni Gili Trawangan ditempatkan dalam urutan pertama dala. Sebuah pemberitaan media asing.


Travelandleisure.com secara jelas menyebutkan, Gili Trawangan merupakan  destinasi wisata yang selalu dibicarakan oleh wisatawan mancangera. Tak heran daerah ini sering menjadi trending nomor satu dunia, bahkan di area pencarian Google.


“Pulau-pulau cantik dengan air sebening ini menjadi destinasi wisata paling trending nomor satu menurut Google” tulis judul media tersebut seperti yang dirilis pada 30 Desember 2024 lalu.
Adapun selain Gili Trawangan, ada pula Gili Meno dan Gili air yang tercakup dalam Gili Indah ini memiliki 5.800 jiwa penduduk. Dengan pengolahan destinasi wisata serta pemeliharaan lingkungan, warga mampu menampung setidaknya 3.500 wisatawan mancanegara per harinya.


“Orang tua kami sudah melakukan pembukaan lahan disini sejak tahun 1970-an disini, dan kami betul-betul menjaga kelestarian alam, baik daratan maupun unsur kelautannya,” ujar Sam Sjafriel, salah satu tokoh pemuda asli NTB, dalam sebuah diskusi terkait destinasi pariwisata NTB, kemarin.


Sam mengatakan, bahwa NTB memiliki Pendapatan Asli Daerah 80% yang rata-rata dari keseluruhannya berasal dari destinasi wisata.
“Kami sejak dulu sudah mengandalkan destinasi wisata disini. Makanya, kami buatkan hukum adat yang sudah ada sejak jaman dulu, tidak ada yang boleh berkelahi berebut lahan usaha, dan hasil dari apa yang kami dapatkan disini kami buat Masjid, Musholla, bantu bangun sekolah dan tentunya santunan untuk anak-yatim agar merejka juga memiliki masa depan seperti anak-anak di luar NTB pada umumnya,” tutup Sam.


Sementara itu sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Sukantono sebelumnya mengatakan, salah satu yang bisa dioptimalkan adalah sektor pariwisata. Karena menurutnya, industri tersebut memiliki multiplayer effect ekonomi yang pasti ke sektor lainnya, seperti manufaktur, UMKM dan jasa.


“Pariwisata kita ini masih kurang dimaksimalkan saat ini, padahal kita punya wisata alam dan budaya yang sangat berlimpah yang tidak dimiliki oleh negara lain,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Minggu, (27/10/2024) lalu di Jakarta.
Politisi Partai Gerindra ini bahkan mengatakan bahwa destinasi wisata berbasis laut dan pantai sangat bisa menjadi salah satu andalan dalam meningkatkan sektor ekonomi.


“Juga di sepanjang pantai kita yang panjangnya 81.290 km, 40 persennya bisa dipakai untuk wisata laut, snokling, diving, dan ini yang saya katakan tidak dimiliki oleh negara lain,” tutupnya.

Pos terkait