Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto berpesan agar penerimaan siswa baru SMA Taruna Nusantara berjalan adil dan bebas dari praktik titipan. Seleksi penerimaan siswa baru itu harus menjunjung tinggi prinsip keterbukaan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Wakil Kepala Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN), Prasetyo Hadi dalam keterangannya, Sabtu 26 April 2025.
“Salah satu pesan Bapak Prabowo yang kami pegang teguh adalah pelaksanaan seleksi ini harus bebas biaya. Tidak boleh ada lagi praktik-praktik lama seperti jalur rekomendasi atau titipan. Semua peserta harus bersaing secara adil, berdasarkan kompetensi yang dimiliki,” kata Prasetyo.
Prasetyo mengatakan, keberhasilan SMA Taruna Nusantara dalam mendidik generasi penerus bangsa bergantung pada integritas proses seleksi. “Ini merupakan rangkaian tahapan seleksi. Hari ini adalah seleksi offline, setelah sebelumnya dilakukan seleksi secara online,” kata Prasetyo.
Seleksi akademik itu juga dilaksanakan serentak di 39 Unit Layanan Universitas Terbuka di seluruh Indonesia. Adapun test akademik juga akan dilakukan psikotest dan test kesamaptaan jasmani.
“Hal ini sebagai wujud penggabungan kemampuan akademik, kemampuan mental serta kemampuan kesehatan, karena SMA Taruna Nusantara memang diharapkan dapat mendidik generasi penerus bangsa yang unggul secara intelektual, mental kepribadian dan tentunya unggul secara kesehatan,” katanya.
Mengenai pemilihan Universitas Terbuka sebagai lokasi seleksi, Prasetyo menyebutkan bahwa faktor jangkauan dan kesiapan teknis menjadi pertimbangan utama. “Semua peserta harus bersaing secara adil, berdasarkan kompetensi yang dimiliki,” kata Prasetyo.
Sebagai tambahan informasi, SMA Taruna Nusantara kini memiliki tiga kampus asrama di Magelang, Cimahi, dan Malang, yang masing-masing berkomitmen untuk mencetak generasi muda berkarakter, berintegritas, dan berdaya saing tinggi.