Jakarta – Sebanyak 2.095 warga Indonesia dari mulai remaja hingga dewasa ikut berpartisipasi melakukan uji klinik vaksin tuberkulosis (TBC) M72. Angka itu merupakan akumulasi mulai dari rekrutmen tahap pertama uni klinik vaksin yang dikembangkan pengusaha asal Amerika Serikat, Bill Gates, tahun lalu.
Nantinya, mereka bakal menjadi bagian dari studi global bersama dengan 17.986 orang lainnya dari lima negara, di antaranya Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi. Di Indonesia, uji klinik akan dilakukan di RSUP Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih Jakarta, RS Universitas Indonesia (RSUI), Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD) Bandung, dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI Aji Muhawarman mengatakan, uji klinik ini bertujuan mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin M72 dalam mencegah TBC paru pada individu dewasa dengan infeksi TB laten yang tidak terinfeksi HIV.
“Uji klinik merupakan tahapan krusial dalam proses pengembangan vaksin untuk memastikan keamanan, efektivitas, serta mengidentifikasi potensi efek samping sebelum digunakan oleh masyarakat,” kata Aji dalam keterangannya, Kamis, 8 Mei 2025.
Proses uji klinik vaksin dilakukan secara bertahap, mulai dari uji pra-klinik pada hewan, kemudian fase 1 pada sejumlah kecil partisipan manusia (20–50 orang), fase 2 pada kelompok yang lebih besar (200–300 orang), hingga fase 3 yang melibatkan puluhan ribu partisipan lintas negara.
Fase 3 inilah yang menjadi fondasi utama dalam proses evaluasi regulator sebelum vaksin mendapatkan izin edar. Aji memastikan bahwa seluruh pelaksanaan uji klinik vaksin M72 di Indonesia diawasi secara ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan RI, serta para ahli vaksin TBC nasional dan global.
Sementara itu, kandidat vaksin M72 merupakan satu dari 15 kandidat yang paling maju karena sudah memasuki uji klinik fase 3. Kandidat vaksin ini telah dikembangkan sejak awal tahun 2000 dan menunjukkan profil keamanan yang baik dalam studi sebelumnya.
Pengembangan vaksin ini didukung oleh Gates Foundation dan diharapkan seluruh rangkaian uji klinik selesai pada akhir tahun 2028.
“Uji klinik merupakan tahapan krusial dalam proses pengembangan vaksin untuk memastikan keamanan, efektivitas, serta mengidentifikasi potensi efek samping sebelum digunakan oleh masyarakat,” terang Aji.