Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menanggapi isu yang menyebutkan bahwa Sertifikat Elektronik tidak aman. Dia menegaskan, informasi tersebut adalah berita sesat dan menyesatkan.
Nusron mengatakan tidak mungkin Sertifikat Elektronik yang memiliki sistem keamanan berlapis back up yang kuat bisa dibobol.
“Barang yang suda dibentuk elektronik dengan sistem back up berlapis, jika di-hack atau dibobol tidak mungkin semua data bisa hilang. Berbeda dengan sertifikat berbetuk kertas, yang bisa hilang akibat pencurian, kebakaran, atau bencana lainnya,” kata Nusron usai Berbincang Isu Pertanahan dan Tata Ruang di Aula Prona, Kementerian ATR/BPN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seperti dikutip dalam akun Instagram-nya, Minggu 23 Februari 2025.
Menteri Nusron menegaskan, Sertifikat Elektronik dapat dengan mudah dicek melalui perangkat seperti laptop atau HP, dan memiliki sistem firewall yang sangat kuat. Selain itu, dia menjelaskan, data Sertifikasi Elektronik disimpan di data center yang berlapis di lima lokasi berbeda dengan beberapa lapisan pengamanan yang sangat ketat, seperti first line, second line, hingga lapisan kelima.
Lebih lanjut, Menteri Nusron mengatakan, tuduhan terkait ketidakamanan Sertifikat Elektronik merupakan upaya delegitimasi terhadap pemerintah.
“Ini adalah usaha dari pihak-pihak tertentu yang mencoba menggoyahkan kepercayaan publik terhadap sistem pelayanan pemerintah yang sekarang sudah sangat kuat,” katanya.