Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyerukan agar ilmu pengetahuan dan sains dimanfaatkan untuk membangun peradaban, bukan saling menghancurkan. Pernyataan itu disampaikan dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa, 23 September 2025.
“Mari kita teruskan perjalanan besar kemanusiaan, cita-cita tanpa pamrih yang melahirkan PBB. Mari kita gunakan ilmu pengetahuan untuk membangkitkan, bukan menghancurkan. Mari negara-negara yang sedang bangkit membantu yang lain untuk bangkit,” kata Prabowo.
Ia juga menekankan pentingnya sikap kenegarawanan, kebijaksanaan, rendah hati, serta kemampuan menahan diri dari kebencian dan prasangka di kalangan pemimpin dunia.
“Saya yakin para pemimpin peradaban besar dunia baik dari Barat, Timur, Utara, Selatan, Amerika, Eropa, India, Tiongkok, dunia Islam — akan bangkit menjalankan peran historis mereka. Kami berharap para pemimpin dunia akan menunjukkan kenegarawanan, kebijaksanaan, kerendahan hati, dan menahan diri, mengatasi kebencian dan kecurigaan,” ujar Prabowo.
Lebih jauh, ia mengapresiasi negara-negara besar yang berpihak pada nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian. Prabowo menegaskan bahwa kekerasan hanya melahirkan lingkaran kekerasan baru.
“Tidak ada satu negara pun yang bisa menindas seluruh keluarga manusia. Sejarah telah menunjukkan bahwa penindasan dan ketidakadilan akan menyatukan umat manusia menjadi kekuatan yang cukup besar untuk mengatasinya,” tegasnya.