Jakarta – Pengelola dapur yang menyediakan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengatakan kesannya terkait pelaksanaan program MBG yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto. Menurutnya program itu berjalan dengan aman dan lancar.
Dia menegaskan, mekanisme pembayaran yang diterapkan Badan Gizi Nasional (BGN) berjalan baik. Kemudian menjadi semangat tersendiri bagi pengelola di lapangan.
“Tahap pertama saya dag dig dug der kenapa? Wah, dibayarnya kapan? Enggak ngerti saya, belum dikasih tahu pokoknya nanti direimburse. Oke, eh ternyata 3 minggu kemudian dibayar,” ujar Jimmy Hantu dalam unggahan video di Instagram Badan Gizi Nasional @badangizinasional.ri, Minggu (26/4/2025).
Dia mengatakan, kepastian pembayaran ini membuat operasional yayasannya menjadi jauh lebih tenang dan terstruktur.
Jimmy, yang juga pendiri Yayasan Mutiara Keraton Solo, sebagai yayasan yang menaungi dapur itu, mengaku malah senpat mengalami kelebihan bayar akibat turunnya harga bahan baku karena semua proses koreksi dilakukan secara transparan dan profesional.
“Saya malah saat ini punya utang ke BGN karena kelebihan bayar, bukan BGN yang utang ke saya. Ini membuktikan betapa ketatnya pengawasan dan betapa seriusnya program ini dijalankan,” katanya.
Lebih jauh, Jimmy menilai bahwa program ini tidak hanya soal memberikan makanan bergizi kepada anak-anak, tetapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat lokal.
Selain melibatkan produk tani lokal, program ini juga melatih masyarakat untuk mengelola pangan secara higienis dan berkelanjutan, program ini membawa dampak positif yang luas.
“Ini pintu masuk Indonesia emas ingat, BGN ini mendidik anak dari kecil mendidik keluarga, mendidik juga dalam lingkungan yang mana sosial dalam sekolahannya, maka teman-teman guru nasional ayo bersama-sama, pintu masuk jangan kita hilangkan kenapa? Kita persiapkan Indonesia emas,” ujar dia.