Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengapresiasi dan mendukung program Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) untuk menyediakan rumah subsidi untuk wartawan. Sebanyak 70 persen wartawan belum miliki rumah layak huni.
Meutya mengatakan, masih banyak wartawan yang sudah bekerja bertahun-tahun tapi lupa untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti rumah tinggal.
“Jumlah jurnalis Indonesia kurang lebih 100.000 orang namun sekitar 70 persen belum memiliki rumah layak,” kata Meutya saat menghadiri penyerahan 100 kunci rumah kepada wartawan di Perumahan Gran Harmoni Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 6 Mei 2025.
Dia mengatakan, program ini kiranya perlu untuk didukung. Tak terkecuali para wartawan.
“Jadi program ini perlu didukung penuh dan wartawan di seluruh Indonesia yang belum memiliki rumah juga bisa memiliki subsidi rumah,” lanjutnya.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengatakan telah melakukan peninjauan rumah subsidi untuk wartawan di Perumahan Gran Harmoni, Cibitung, Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Menurutnya, rumah itu layak untuk wartawan.
“Saya sudah lihat dari ukurannya itu kalau lihat ya ini temboknya ini ada dua, dobel (dinding) kemudian tingginya ini 3 meter,” kata Ara.
Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho mengatakan, sudah ada 124 wartawan yang mendaftar rumah subsidi ini. Namun, untuk penyerahan secara simbolis diserahkan 5 kunci untuk rumah subsidi ini.
“124 Pak, 124 sudah daftar. (Penyerahan kunci secara simbolis) lima Pak,” ujar Heru.