Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, memberikan apresiasi terhadap pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2925.
“Ada empat kata kunci yang kita maknai pidato Presiden Prabowo Subianto. Yaitu visioner, genuine, kongkret dan jujur,” ungkap Doli di Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Menurutnya, aspek visioner terlihat dari kemampuan Presiden dalam memahami isu-isu global serta upaya membawa Indonesia semakin dihormati di kawasan regional maupun internasional.
“Dapat kita lihat dari penguasaan beliau atas isu-isu global dan bagaimana membawa Indonesia semakin dihormati di kawan regional dan internasional,” kata Doli.
Lebih lanjut, ia menyebut pemikiran Prabowo yang genuine tampak dari komitmen menjaga jati diri bangsa.
“Presiden menekankan pentingnya kembali ke jati diri bangsa dalam menjalankan demokrasi. Demokrasi kita bukan meniru mentah-mentah dari luar, tapi berakar dari nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendiri bangsa,” ucapnya.
Doli juga menegaskan dukungan penuh Golkar terhadap UUD 1945 sebagai fondasi kuat menuju negara yang sejahtera, meskipun penyempurnaan konstitusi tetap menjadi keniscayaan sesuai tantangan zaman.
Ia menilai kejujuran Presiden dalam mengakui masih adanya tantangan, khususnya dalam pemberantasan korupsi, patut diapresiasi.
“Poin penting lainnya dalam pidato Presiden Prabowo adalah komitmennya terhadap pemberantasan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Presiden menegaskan tidak ada satu pun pihak yang boleh merasa kebal hukum, termasuk mereka yang berada di dalam koalisi,” tegasnya.
Doli menambahkan, Golkar akan berada di garda terdepan menjaga komitmen itu, baik melalui kadernya di pemerintahan maupun lewat fungsi pengawasan di parlemen.
Selain retorika, ia menilai pemerintahan Prabowo telah membuktikan langkah nyata dengan berbagai capaian dalam 299 hari kerja, bahkan menorehkan sejumlah sejarah baru.
Tema pidato Presiden, Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, menurut Doli, menjadi arah kebijakan nasional yang sesuai kebutuhan bangsa saat ini. Ia pun menyoroti pernyataan monumental Presiden: “Kalau rakyat belum sejahtera, artinya kita belum berhasil sebagai negara merdeka.”
Pidato tersebut, lanjut Doli, menegaskan komitmen pemerintahan Prabowo terhadap reformasi birokrasi, supremasi hukum, dan pembangunan berkelanjutan berbasis kemandirian bangsa.
“Saya sependapat dengan Bapak Presiden, jika kita bersatu, bersinergi, berkolaborasi, maka rancang bangun yang sudah dibuat oleh pendiri bangsa akan membawa kita mewujudkan Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju,” tutup Doli.