Prabowo: Diberi Suntikan Keberanian oleh PKB, NU, Petani, dan Buruh, Tak Ada Alasan untuk Gentar

Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Harla ke 27 PKB di JCC, Jakarta.

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa dirinya memperoleh dorongan moral dan keberanian dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Nahdlatul Ulama (NU) dalam menghadapi tantangan besar yang tengah dihadapi bangsa Indonesia. Dukungan tersebut, menurutnya, juga datang dari kelompok petani dan buruh yang selama ini menjadi bagian penting dari fondasi kekuatan nasional.

Hal itu ia sampaikan dalam pidato saat memperingati Hari Lahir ke-27 PKB yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu malam, 23 Juli 2025. Dalam suasana penuh semangat, Prabowo mengaku merasa kembali berenergi karena kepercayaan yang diberikan kepadanya.

“Jadi terima kasih PKB hari ini, yang dilakukan oleh ketua dewan syuro PKB dan ketua umum PKB, yang dilakukan malam ini adalah suntik keberanian kepada saya,” ujar Prabowo.

Ia juga bercerita bagaimana awalnya enggan untuk berpidato panjang. Namun karena antusiasme yang dirasakannya dari para hadirin, ia pun berubah pikiran.

“Yang tadinya saya sebut udah capek, Gus… aku aduh… malam ini PKB? Iya? Yang bener? Aku harus kasih pidato? Ah aku mau pidato sebentar aja deh, singkat-singkat aja deh, dibuatlah pidato bagus ini, 2 halaman, udah selesai dari tadi kalau saya baca ini. Tapi karena melihat keadaan kalian ini, ya terpaksalah saya… Apalagi udah disuntik keberanian itu.”

Menurut Prabowo, kehadiran NU dan PKB sebagai mitra perjuangan politik, ditambah dukungan kuat dari petani dan buruh, menjadi alasan utama dirinya tidak merasa takut atau gentar menghadapi tekanan.

“PKB, Nahdlatul Ulama di belakang saya, petani di sebelah sini, buruh di situ, kok gentar kita, kok gentar.”

Ia menegaskan bahwa pada dasarnya ia lebih memilih pendekatan damai. Namun, karena masih banyak praktik ekonomi yang merugikan rakyat, sikap tegas perlu diambil.

“Saya sebetulnya mau baik-baik aja ya kan, udahlah… saya sudah kasih warning berkali-kali, saudara-saudara: bersihkan diri, atur yang baik, kalau mau bisnis yang benar aja lah, bayar pajak, iya kan? Bayar pajak, cari untung yang benar, jangan palsu-palsu.”

Sebagai contoh, Prabowo menyinggung praktik tidak jujur seperti mengurangi isi minyak goreng dalam kemasan atau mengganti kemasan beras bersubsidi yang menurutnya merupakan bentuk pencurian terhadap rakyat.

Pos terkait