Pesan Kemanusiaan dari Lusail: Prabowo–Emir Qatar Serukan Perdamaian

Presiden Prabowo Subianto KTT G20 .
Presiden RI Prabowo Subianto saat menjadi pembicara di sesi pertama KTT G20. [Gambar : YT Setpres]

Jakarta – Suasana Istana Lusail di Doha, Qatar, Jumat, 12 September 2025 terasa berbeda. Dari serambi luar istana, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, disambut langsung oleh Yang Mulia Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani, Emir Qatar. Sapaan hangat itu hadir di tengah udara diplomasi yang sarat makna, hanya beberapa hari setelah Doha diguncang serangan Israel pada Selasa lalu, 9 September 2025.

Pertemuan resmi ini berlangsung dalam nuansa keakraban sekaligus keprihatinan. Sejak awal, Presiden Prabowo menyampaikan simpati yang mendalam atas penderitaan masyarakat Qatar akibat serangan tersebut. “Indonesia berdiri bersama Qatar,” tegasnya, menekankan bahwa dukungan itu bukan sekadar diplomasi, melainkan komitmen nyata terhadap kedaulatan sahabatnya.

Bacaan Lainnya

Solidaritas di Tengah Krisis

Di hadapan Emir Qatar, Prabowo menegaskan pentingnya solidaritas internasional. Serangan ke Doha bukan hanya menyasar satu negara, melainkan juga menyinggung stabilitas kawasan. Bagi Indonesia, menjaga perdamaian di Timur Tengah adalah bagian dari tanggung jawab global yang tak bisa diabaikan.

“Suara kolektif dunia harus lantang. Agresi yang melukai rakyat sipil tidak boleh dibiarkan,” ujar Prabowo. Pesannya jelas: diplomasi tak boleh hanya berputar pada meja perundingan, tetapi juga harus berpijak pada kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian.

Bahas Geopolitik dan Masa Depan Kawasan

Selain menyampaikan simpati, kedua pemimpin berdiskusi panjang mengenai dinamika global. Dari eskalasi konflik di Timur Tengah hingga keseimbangan geopolitik dunia, semuanya menjadi bagian penting dari dialog.

Prabowo mendorong peran aktif negara-negara sahabat, termasuk Qatar, untuk mengedepankan diplomasi dan menjaga stabilitas kawasan. Ia menilai, di tengah arus konflik dan kepentingan besar negara adidaya, negara-negara berkembang harus berani tampil sebagai penyeimbang suara.

Respon Emir Qatar

Emir Syekh Tamim menyambut baik dukungan Indonesia. Dengan nada penuh penghargaan, ia menegaskan komitmen Qatar untuk terus bekerja sama dengan Indonesia dalam memperkuat diplomasi global, khususnya pada isu-isu kemanusiaan.

Kerja sama dua negara ini tidak hanya sebatas diplomasi formal, tetapi juga menyiratkan sebuah pesan: di tengah dunia yang kerap diguncang konflik, solidaritas dan kepedulian tetap menjadi jembatan terkuat antarbangsa.

Jejak Harapan dari Doha

Pertemuan di Istana Lusail itu mungkin berlangsung dalam hitungan jam, tetapi maknanya jauh melampaui sekadar pertemuan kenegaraan. Ia menjadi simbol bahwa di tengah luka, dunia masih bisa merajut harapan.

Bagi Prabowo, diplomasi Indonesia selalu berpijak pada prinsip: bebas, aktif, dan humanis. Bagi Emir Qatar, persahabatan dengan Indonesia adalah jaminan bahwa mereka tidak berjalan sendirian.

Dan bagi dunia, momen itu adalah pengingat bahwa perdamaian sejati hanya bisa terwujud bila negara-negara berani bersuara untuk kemanusiaan.

Pos terkait