Jakarta – Perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) Microsoft tampaknya betul-betul mengalami masalah besar. Hal ini diketahui setelah terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masal secara besar-besaran hingga 3% karyawan di semua divisi.
Juru bicara Microsof menyebut bahwa perusahaan tersebut sedang melakukan perubahan organisasi saat ini. “Jadi.. kami terus menerapkan perubahan organisasi untuk memposisikan perusahaan dengan sebaik-baiknya agar sukses di pasaran yang saat ini berjalan dinamis,” ujar salah satu juru bicara Microsof, dilansir dari CNBC Internasional, hari ini.
Selain itu, PHK yang dilakukan Microsoft kali ini mempengaruhi sekitar 6000 tenaga kerja. Dimana sebelumnya perusahaan ini mencatat kinerja lebih dari baik dari perkiraan, dengan laba bersih kuartalan mencapai USD 25,8 miliar. “Salah satu tujuannya adalah mengurangi lapisan manajemen,” tutupnya.
