Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan mengutuk insiden penabrakan bus jemaah haji Palestina yang dilakukan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, Sabtu, 31 Mei 2025. Pria yang biasa disapa Aher ini menegaskan, itu merupakan perbuatan yang sangat keji dan tidak dapat ditoleransi.
“Penabrakan kendaraan militer Israel terhadap bus jemaah haji di Jenin adalah simbol nyata dari kebiadaban dan pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan,” kata politikus PKS ini dalam keterangannya, Jumat (6/6/2025).
Pria yang pernah menjabat gubernur Jawa Barat dua periode ini mengatakan, belum lagi para jemaah Palestina itu akan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. Maka itu dia menegaskan, perbuatan arogansi militer Israel itu tidak dapat ditoleransi.
“Terlebih para korban sedang dalam perjalanan untuk menunaikan ibadah suci. Ini sangat keji dan tidak dapat ditoleransi,” katanya.
Selain itu, dia juga ikut menyoroti soal penembakan 24 warga Palestina yang tengah mencari makanan, serta penggunaan pusat bantuan sebagai jebakan militer di Gaza. Aher menilai, tindakan tersebut bukan hanya pelanggaran HAM berat, melainkan sudah tergolong kejahatan perang yang sistematis.
Maka itu, Aher menyerukan agar Indonesia mengambil posisi tegas dengan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengerahkan pasukan perdamaian (UN Peacekeeping Forces) ke wilayah Palestina, khususnya di Gaza, dan Tepi Barat.
Hal tersebut, lanjut dia, patut dilakukan untuk melindungi warga sipil, mencegah kejahatan lebih lanjut, serta menciptakan zona aman kemanusiaan. “Israel telah kehilangan legitimasi moral di mata dunia. Sudah saatnya dunia internasional, terutama PBB, bertindak lebih dari sekadar kecaman,” katanya.
Menurut dia, pengiriman pasukan perdamaian PBB merupakan langkah nyata dalam menyelamatkan rakyat Palestina sebab tanpa kehadiran fisiknya maka rakyat Palestina akan terus menjadi korban kebiadaban rezim pendudukan. “PBB harus hadir, bukan hanya dalam pernyataan, tetapi dalam tindakan nyata di lapangan,” katanya.
Sebagai upaya menyelamatkan rakyat Palestina, politikus PKS ini mengatakan, DPR RI terus mendorong pemerintah Indonesia untuk memimpin aliansi negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Non-Blok dalam menyuarakan langkah konkret di PBB.
Termasuk, tambah dia, mendukung rencana Perancis dan Inggris yang akan mengakui kedaulatan penuh negara Palestina, serta mengajak rakyat Indonesia terus memberikan dukungan logistik dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
Dia menekankan pula komitmen Komisi I DPR RI yang membidangi urusan luar negeri siap mengawal segala langkah diplomasi aktif pemerintah untuk membela Palestina. “Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kemerdekaan dan keadilan, Indonesia tidak boleh tinggal diam,” katanya.