Jakarta – Layanan Live TikTok mendadak tidak bisa diakses sejak Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Gangguan ini muncul di tengah memanasnya aksi demonstrasi berjilid yang berlangsung di sejumlah titik Jakarta.
Sejumlah pengguna mengeluhkan siaran langsung di aplikasi TikTok gagal dimuat. Saat dicoba, layar hanya menampilkan pesan error dan tidak dapat menampilkan konten real-time. Keluhan itu ramai dibagikan di platform X dan Instagram.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membenarkan adanya pembatasan sementara. Juru Bicara Kominfo, Noor Iza, mengatakan langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran hoaks, provokasi, dan konten kekerasan yang kerap muncul saat situasi genting.
“Pembatasan sementara fitur live dilakukan demi menjaga ketertiban dan keamanan publik. Setelah kondisi dipastikan kondusif, layanan akan dipulihkan kembali,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu malam.
Ia menambahkan, kebijakan tersebut hanya bersifat sementara dan tidak menutup akses penuh ke TikTok. Fitur lain seperti unggahan video pendek maupun interaksi komentar masih dapat digunakan.
Sejumlah pakar menilai, pemblokiran fitur live ini merupakan bagian dari pola pengendalian informasi saat demonstrasi besar. Hal serupa pernah dilakukan pada 2019 ketika media sosial dibatasi untuk mencegah peredaran konten manipulatif.
Sementara itu, massa aksi menilai kebijakan tersebut membatasi kebebasan berekspresi. “Live itu cara warga mendokumentasikan kejadian. Kalau diblokir, publik kehilangan sumber informasi langsung,” kata Satria, salah satu pengunjuk rasa.
Hingga berita ini ditulis, layanan Live TikTok masih belum dapat diakses di berbagai daerah, termasuk Jakarta, Depok, Bekasi, hingga Surabaya.