Ini Keseruan ASN Jakarta Naik Angkutan Umum, Wali Kota Jaksel dan Jaktim

Jakarta – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menggunakan moda transportasi publik untuk berangkat kerja, pelaksanaan tugas, dan pulang dari tempat kerja. Kebijakan tersebut mulai berlaku per hari ini, Rabu (30/4/2025).

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin dan ASN naik transportasi umum ke kantor pada Rabu pertama sesuai dengan Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025. Seluruh ASN Jakarta menggunakan transportasi umum.

Bacaan Lainnya

“Hari ini pertama kita menjalankan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 bagi ASN dan non ASN Pemda DKI Jakarta untuk menggunakan fasilitas kendaraan umum berbasis masal,” kata Munjirin saat ditemui di Halte Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025).

Munjirin menuturkan, mulanya dirinya berjalan dari rumah dinas yang terletak di Jalan Citayam 1. Kemudian, sambungnya, datang ke kawasan Tirtayasa tepatnya Halte Pasar Santa dengan naik busway (Transjakarta) rute 6U.

Sesampainya di Terminal Blok M dan transit ke busway rute 6N menuju Halte Wali Kota Jakarta Selatan. Waktu tempuh dari rumah dinasnya ke kantor Wali Kota Jaksel sekitar 30 menit.

“Alhamdulillah, pengalaman bagi saya dan mungkin bagi pegawai lainnya,” ujar Munjirin.

Tak hanya Munjirin, hal itu pun dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah yang naik angkutan umum saat beraktivitas di hari Rabu ini. Iin menggunakan angkot dan bus Transjakarta (Tj) dari rumahnya menuju lokasi agendanya di Hotel Balairung, Jalan Matraman, Jakarta Timur, Rabu (30/4/2025) pagi.

Agenda pertama Plt Wali Kota Jaktim tersebut bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk mengikuti acara musyawarah pimpinan wilayah Aisyiyah DKI Jakarta.

Iin yang menggunakan seragam ASN putih dengan celana hitam dan kerudung biru muda mengaku berangkat dari rumah pukul 05.45 WIB dan harus jalan kaki terlebih dahulu ke depan kompleks untuk naik angkot jurusan KWK 40 dan membayar tarif sebesar Rp10.000.

“Walau naik angkutan umum, saya merasakan biasa saja tidak deg-degan karena sejak kecil memang tinggal di wilayah Jakarta Timur. Hanya saja khawatir waktunya tidak tepat karena terjebak kemacetan di jalan,” kata Iin.

Iin naik angkot dari rumahnya di kawasan Pondok Gede, Bekasi. Kemudian turun di Terminal Pinang Ranti dalam kondisi lalu lintas macet.

Setelah itu, Iin naik bus Transjakarta ke arah Cawang Sentral. Meski berdesakan, Iin beruntung mendapatkan tempat duduk di Bus Transjakarta.

Pos terkait