Jakarta – Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni, resmi dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Keputusan rotasi itu diambil setelah pernyataannya yang viral di ruang publik menuai kontroversi dan memicu kecaman luas. Ia kini dipindahkan menjadi anggota Komisi I DPR RI.
Sumber internal di Senayan menyebutkan, langkah ini merupakan buntut dari pernyataan Sahroni yang dinilai tidak pantas dan menyinggung publik. Dalam sebuah forum, Sahroni sempat melontarkan kata “tolol” yang kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.
Rotasi dan Respons NasDem
Partai NasDem, tempat Sahroni bernaung, menegaskan bahwa rotasi adalah bagian dari penyegaran organisasi. Namun, sejumlah pengamat politik menilai keputusan ini tak lepas dari tekanan publik atas pernyataan kontroversial yang dianggap mencoreng wibawa parlemen.
Rotasi Sahroni ke Komisi I DPR membuatnya kini akan membidangi urusan pertahanan, luar negeri, komunikasi, dan intelijen — sebuah bidang yang berbeda jauh dari sebelumnya, di mana ia mengurusi isu hukum, hak asasi manusia, dan keamanan di Komisi III.
Sepak Terjang Sahroni
Ahmad Sahroni dikenal sebagai politikus flamboyan yang dijuluki “crazy rich Tanjung Priok”. Lahir di Jakarta Utara, ia meniti karier dari bawah sebagai sopir truk hingga meraih kesuksesan di dunia bisnis, khususnya sektor pelayaran dan otomotif.
Namanya mulai mencuat di panggung politik setelah bergabung dengan Partai NasDem dan terpilih menjadi anggota DPR pada periode 2014–2019 dari daerah pemilihan DKI Jakarta III. Kariernya terus menanjak hingga kembali duduk di DPR periode 2019–2024.
Sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR, Sahroni kerap tampil vokal dalam isu-isu hukum, termasuk menyoroti kasus besar seperti korupsi, narkotika, dan penguatan lembaga penegak hukum. Namun, gayanya yang blak-blakan juga sering menimbulkan kontroversi.
Kekayaan Fantastis
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetor ke KPK, Sahroni tercatat memiliki kekayaan yang fantastis. Nilainya mencapai ratusan miliar rupiah, terdiri dari aset properti mewah di Jakarta, kendaraan sport, koleksi motor gede (moge), hingga saham di sejumlah perusahaan.
Koleksi mobil dan motor mewahnya kerap menjadi sorotan publik. Sahroni juga aktif di komunitas otomotif, bahkan menjabat sebagai Presiden Ferrari Owners Club Indonesia.
Kontroversi dan Masa Depan Politik
Pernyataan “tolol” yang dilontarkan Sahroni dianggap menjadi puncak dari sederet kontroversi yang membayanginya. Publik menilai langkah pencopotan dari Komisi III adalah sinyal tegas agar setiap anggota DPR menjaga etika dan kehati-hatian dalam berucap.
Meski demikian, rotasi ke Komisi I dinilai tidak serta-merta mengakhiri kiprah politiknya. Dengan modal finansial besar, jejaring luas, dan gaya komunikasi khas, Sahroni diperkirakan masih akan menjadi salah satu figur penting NasDem di parlemen.