Jakarta — Semangat belajar siswa tunanetra di SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta semakin meningkat sejak hadirnya fasilitas Smart Board atau papan interaktif IFP yang disediakan pemerintah.
Satu unit perangkat tersebut dari pemerintah mulai digunakan sejak akhir Agustus lalu sebagai media pembelajaran ke siswa.
Salah satu siswa SMP di SLB-A Pembina Khairuli Mubarok, mengaku senang dengan pengalaman barunya belajar menggunakan papan interaktif.
“Tadi tuh saya agak seru aja gitu ketika mengikuti pelajaran kuis-kuis di papan interaktif. Sebenarnya bisa. Cuma hanya ini aja dulunya bedanya belum ada yang namanya smart board atau papan interaktif,” kata Khairuli saat ditemui di sekolah pekan ini.
Ia pun menyampaikan harapan kepada Presiden RI Prabowo Subianto agar fasilitas serupa bisa diperluas ke lebih banyak sekolah luar biasa karena aktivitas belajar semakin menarik.
“Harapan kepada Pak Presiden Prabowo yaitu fasilitasnya lebih dijangkaukan lagi gitu khusus sekolah luar biasa gitu. Terima kasih karena Bapak Menteri sudah menyediakan papan interaktif atau smartboard. Keinginan yang saya inginkan kepada Bapak Presiden Prabowo yaitu sediakan setiap kelas ada papan interaktif atau smart board,” ujarnya.
Siswa lainnya, Rio Andi Valerio Ahmadinejad, juga mengungkapkan kegembiraannya usai mencoba Smart Board. Menurutnya, teknologi ini ramah bagi penyandang disabilitas netra karena dilengkapi pembaca layar.
“Seru karena bisa diakses oleh disabilitas, disabilitas netra. Karena memiliki pembaca layar bawaan. Dan itu juga karena sistem operasi yang digunakan oleh papan interaktif tersebut adalah Android, jadi semakin mendukung lagi kami tunanetra untuk leluasa mengeksplor papan interaktif tersebut,” cerita Rio.
Rio juga memberikan pesan kepada teman-teman sesama disabilitas agar berani mencoba teknologi baru, apalagi dengan kemampuan terbatas harus dekat dengan teknologi untuk memudahkan aksesibilitas.
“Pesanku kita jangan takut berkarya dan jangan nggak percaya diri ya? Kayak contohnya kita menggunakan suatu teknologi, misalkan teknologi papan interaktif ini. Jangan pesimis duluan kayak aduh gimana ya nggak ada pembaca layarnya? Gimana cara pengoperasiannya? Itu jangan. Dan kita itu bisa bertanya kepada orang-orang di sekitar dalam penggunaan papannya gimana. Jadi jangan takut untuk berkarya dan bertanya karena kita bisa mendapatkan yang kita belum ketahui sebelumnya,” lanjutnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Prabowo atas kebijakan fasilitas tersebut.
“Pak Presiden semoga bisa memajukan atau mengembangkan negara Indonesia atau lebih maju lagi. Semoga kalau ada peluang atau rejeki, mungkin maaf, fasilitas alat pembelajaran atau contohnya seperti papan interaktif ini, komputer, laptop itu mungkin bisa ditambah lagi,” ucap Rio.
“Terima kasih Pak Prabowo, karena telah memberikan kami fasilitas papan interaktif di sekolah luar biasa ini. Harapannya semoga alat ini bisa lebih membantu kami tunanetra dalam belajar,” pungkasnya.
Sementara itu, Gres Saputra, siswa kelas 9A SLB-A Pembina, yang tertarik pada dunia AI, juga merasa terbantu dengan hadirnya teknologi baru ini.
“Harapannya semoga dengan adanya papan interaktif ini, kita yang disabilitas jadi apa bisa tahu tentang perkembangan teknologi, terus cara belajaran juga berkembang, gitu aja sih,” ucap Gres.