Menteri Nusron Serahkan Sertifikat Tanah Seluas 366.432 Meter di Bogor ke Muhammadiyah

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyerahkan SHM aset tanah milik Persyarikatan Muhammadiyah sebanyak 212 SHM, dengan luas 366.432 meter persegi di Bogor. Foto: IG Kementerian ATR/BPN

Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid menyerahkan Sertifikat Hak Milik (SHM) aset tanah milik Persyarikatan Muhammadiyah sebanyak 212 SHM, dengan luas 366.432 meter persegi di Desa Bendungan, Kecamatan Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Sertifikat tersebut secara simbolis diserahkan kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Penyerahan sertifikat itu dilakukan saat Menteri Nusron menghadiri acara Pengajian Ramadan 1446 H yang digelar Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Kamis 6 Maret 2025. Dalam sambutannya, Nusron menyampaikan, Kementerian ATR/Kepala BPN bertugas mengurus persoalan tanah, yang juga merupakan persoalan, dan problematika manusia.

Bacaan Lainnya

“Kami kebetulan di Kementerian ATR/BPN problemnya banyak sekali, seperti problemnya umat manusia. Karena manusia diciptakan dari tanah,” kata Nusron dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari Detik.com, Jumat (7/3/2025).

Nusron mengutip sebuah ayat Al-Quran yang menyebutkan “Dari tanahlah Aku ciptakan manusia, dan ke dalam tanahlah Aku kembalikan manusia. Serta dari tanahlah Aku bangkitkan ke dalam kehidupan yang berbeda.”

Menurutnya, mengurus persoalan tanah sangat berat. Untuk itu, Nusron memohon doa restu kepada Muhammadiyah agar dapat menjalankan tugas dengan penuh amanah.

Nusron juga mengajak semuanya untuk mendoakan Presiden Prabowo Subianto, para menteri, kepala daerah, hingga para kepala desa agar dalam menjalankan tugas dengan amanah dan mampu mengangkat harkat dan martabat manusia. Dia mengatakan tugas sebagai pemimpin dan pengembangan amanat rakyat tidak mudah. Bahkan Rasulullah SAW pernah berdoa untuk para pemimpin yang memegang amanat rakyat.

Lebih lanjut, ia menceritakan salah satu kisah, saat seorang Badui pedalaman yang mendatangi Rasulullah SAW dan meminta didoakan karena baru saja dipercaya menjadi kepala suku oleh rakyatnya. Mendengar permintaan dari suku Badui itu, Rasulullah SAW kemudian mengangkat tangan dan berdoa, yang artinya kurang lebih sebagai berikut:

“Ya Allah kalau ada di antara umatku yang sedang mengurus rakyat dan umatku, lalu selama mengurus umat dan rakyat selalu mengangkat harkat martabat masyarakat, maka angkatlah derajatnya Ya Allah. Tapi sebaliknya, kalau ada di antara umatku yang memimpin rakyatnya tapi dalam memimpin selalu mempersulit umat dan rakyatnya, maka persulitlah hidupnya,” terang Nusron.

Dari doa Rasulullah SAW ini, Nusron mengingatkan dan berdoa agar presiden, wapres, para menteri, pejabat, gubernur, bupati, wali kota, camat, hingga kepala desa memiliki niat baik untuk mempermudah urusan rakyat.

“Semua harus punya niat dan itikad untuk mengangkat harkat martabat masyarakat, dan semoga diangkat derajatnya oleh Allah SWT,” kata Nusron.

Dalam penyerahan sertifikat tersebut turut disaksikan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti sekaligus menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia (RI).

Pos terkait