Jakarta – Nama Immanuel Ebenezer Gerungan atau akrab disapa Noel, belakangan kembali menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan pemerasan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan nilai mencapai Rp81 miliar.
Noel bukan sosok asing dalam kancah politik nasional. Ia dikenal luas sebagai aktivis sekaligus Ketua Umum relawan Jokowi Mania (Joman), kelompok pendukung Joko Widodo yang kerap tampil vokal sejak Pemilihan Presiden 2014 dan 2019. Dari situ, namanya melejit sebagai figur relawan yang lantang bersuara di ruang publik, baik dalam mendukung pemerintah maupun mengkritik lawan politik Jokowi.
Selepas kiprahnya di Joman, Noel tetap aktif dalam berbagai kegiatan politik dan sosial. Kariernya kemudian menanjak ketika ia ditunjuk sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada 21 Oktober 2024.
Namun, belum genap setahun menjabat, karier politik Noel runtuh seketika. KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta pada 21 Agustus 2025, yang menyeret dirinya bersama sepuluh pejabat lainnya. Lembaga antirasuah mengungkap adanya praktik pungutan liar terkait sertifikasi K3 sejak 2019 hingga 2024, yang memberatkan para buruh karena biaya sertifikasi dipatok hingga Rp6 juta.
Dari hasil penyidikan, uang hasil pungutan itu mengalir ke sejumlah pejabat, dengan tokoh utama Irvan Bobby Mahendro yang diduga menerima Rp69 miliar. Noel sendiri turut kecipratan aliran dana, yang sebagian digunakan untuk membeli kendaraan mewah, termasuk motor Ducati Scrambler bodong tanpa surat-surat resmi.
Di hadapan publik, Noel terlihat menitikkan air mata ketika digiring ke ruang tahanan. Ia meminta maaf kepada Presiden Prabowo Subianto, keluarganya, hingga masyarakat Indonesia. Namun permintaan maaf itu tak mampu menyelamatkannya dari konsekuensi hukum.
Presiden Prabowo dengan tegas menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) pemberhentian Noel dari jabatannya sebagai Wamenaker. Kini, ia harus menghadapi proses hukum sebagai tersangka korupsi dan ditahan di Rutan KPK.
Sepak terjang Noel dari aktivis relawan yang vokal, dipercaya menduduki kursi pemerintahan, hingga akhirnya jatuh akibat kasus korupsi, menjadi catatan penting dalam dinamika politik Indonesia.