Solo – Unggahan putra mahkota Keraton Kasunan Surakarta Hadiningrat, Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko atau KGPAA Hamangkunegoro di social media menjadi perhatian publik, meski memang telah dihapus. Sebagaimana diketahui, pewaris tahta kerajaan Mataram Islam tersebut sempat mengunggah sebuah ucapan di status Instagram pribadinya.
Adapun unggahan “Nyesel Gabung Republik’yan diunggah pada Jumat 28/3/2025 lalu dicapture oleh salah satu akun sosmed X milik @helmi_stbd dan menjadi viral di jagad sosmed.
“BREAKING NEWS: KGPAA Hamangkunegoro sebagai putra mahkota Kasunanan Surakarta menyampaikan penyesalan bergabungnya Kraton Surakarta ke dalam Republik Indonesia.” tulisnya.
Sementara itu, atas viralnya unggahan tersebut, keraton Solo angkat bicara terkait apa yang diunggaah oleh Suryo Aryo.
Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KPA H Dany Nur Adiningrat pun angkat bicara. Dany mengatakan unggahan putra mahkota tersebut sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah Indonesia yang belakang diterpa sejumlah permasalahan rumit.
“Ada empat isu yang menjadi perhatian KGPAA Hamangkunegoro sehingga beliau menuliskan unggahan kritikan,” ungkapnya.
Lanjut Dany, keempat isu tersebut adalah korupsi di PT Pertamina Patra Niaga, kasus PHK dan tutupnya PT Sritex Sukoharjo, korupsi di PT Timah serta kasus pagar laut di perairan Tangerang, Banten.
Selain keempat isu tersebut, lanjut Dany, Hamangkunegoro juga mempertanyakan status Daerah Istimewa Surakarta (DIS) yang masih ditangguhkan oleh pemerintah.”Mugkin ini pemikiran yang melatarbelakangi beliau untuk memberikan peringatan keras kepada pemerintah.
Sebagaimana diketahui, isu kasus korupsi yang terjadi di Pertaminaa meniyta perhatian public, sejumlah pihak telah dinyatakan tersangka oleh KEjaksaan Agung. Namun yang menarik, di social media juga disebut-sebut bahwa keponakan mantan presiden RI, yakni Joko Widodo juga sampai saat ini masih menjabat sebagai petinggi di perusahaan polat merah tersebut.
Diketahui, sanak keluarga Jokowi yang mendapatkan jabatan mentereng di PT Pertamina itu adalah Bagaskara Ikhlasulla Arif selaku Manager Non-Government Relations di PT Pertamina (Persero). Kemudian ada Joko Priyambodo sebagai Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik—anak perusahaan PT Pertamina (Persero).
