Jakarta – Isu reshuffle Kabinet Merah Putih tampaknya mulai muncul ke permukaan publik. Tentu banyak pihak yang berharap pemerintahan Prabowo Subianto bisa berjalan lebih baik dari pemerintah sebelumnya.
Pasalnya, baru satu semester saja menjabat sebagai presiden, Prabowo sudah dihadapkan dengan banyak kasus, bahkan dengan tingkat korupsi yang sangat fantastis.
Desakan reshuffle kabinet datang dari pengamat politik Rocky Gerung, yang menilai bahwa dengan melakukan reshuffle kabinet akan membuat energi baru bagi pemerintahan Prabowo Subianto. “Harus ada reshuffle, lumpuhkian kabinet…isi dengan energi baru,” ujarnya, kemarin dalam acara sarasehan aktivis 98 di Jakarta.
Pekerjaan Rumah Prabowo di Arena Korupsi
Segudang pekerjaan rumah Presiden Prabowo Subianto saat menjadi orang nomor satu di Indonesia ternyata tidak semudah yang dipikirkan banyak orang. Dari sejumlah rangkaian kasus korupsi di masa sebelumnya ternyata menjadi tantangan bagi Ketua Umum Gerindra tersebut.
- Kasus PT Timah dengan kerugian negara hingga mencapai Rp300 triliun
- Korupsi PT Pertamina (Pertamax oplosan) sebesar Rp968,5 triliun.
- Korupsi impor gula dengan kerugian negara Rp578 miliar.
- Korupsi Asabari dengan kerugian negara Rp22,78 triliun
- Korupsi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kerugian negara sebesar Rp11,7 triliun.
- Korupsi Dana Iklan BJB sebesar Rp222 miliar
- Dan masih ada beberapa kasus korupsi lainnya yang terjadi sejak tahun 2024 hingga 2025.
Tentu, ini menjadi bukti bahwa dalam pemerintahan Prabowo Subianto, para pelaku korupsi tidak mendapat ruang, dengan ditahannya para pihak yang merugikan negara dengan angka yang sangat fantastis.
Dan menarik sejumlah kasus korupsi yang terjadi nyaris terjadi di masa sebelum Prabowo Subianto menjabat sebagai presiden. Tentu besar harapan rakyat agar Presiden Prabowo bisa membawa arah bangsa ini ke tempat yang lebih baik lagi.
Bersih-bersih Pemerintahan Prabowo dari Judi Online
Masalah judi online bukanlah barang baru di tahun 2025. Kasus yang meresahkan dan bisa merusak generasi bangsa ini terkuak di tahun 2024 dimana Irjen Ferdi sambo disebut-sebut sebagai pengendali rangkaian judi online di Indonesia.
Namun, belakangan tak hanya Ferdi Sambo, nama Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi juga disebut-sebut sebagai sosok yang melindungi website judi online di Indonesia. Masalah ini dimulai dari saat ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dimana banyak para pegawainya yang tertangkap akibat kasus judi online.
Bahkan, beberapa media menjelaskan nama Budi Arie sangat menguat di balik peredaran website judi online di Indonesia. Hingga hari ini sosok yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi ini disebut-sebut menerima 50 persen keuntungan dari pendapatan bandar judi online.
Hal ini diketahui dari informasi yang beredar dari media sosial melalui selebaran yang menjelaskan tentang pembacaan di dalam persidangan yang menghadirkan Adhi Kismanto, melalui apa yang disampaikan oleh Jaksa.
Isu Panas Soal Budi Arie Setiadi
Sejumlah masalah yang dialami Budi Arie Setiadi bukanlah saja karena dugaan keterkaitan dirinya dalampusaran kasus judi online, pasalnya saat menjabat sebagai Menkominfo, kantor kementeriannya juga pernah mengalami kebocoran data. Tentu ini menjadi tandatanya bagi banyak pihak, dimana data milik masyarakat Indonesia tersebar luas, dan tak heran, banyak pihak yang menilai hal ini merupakan sebuah kelalaian, karena dengan bocornya data milik masyarakat artinya engan mudah pihak-pihak lain menggunakan data sebeut sebagai database untuk hal-hal yang mungkin saja bisa maerugikan banyak pihak.